JAKARTA – Bencana gempa bumi yang melanda Sulawesi Barat yang menghantam kabupaten Majene dan Kota Manado yang terjadi pada jumat (15/1) membuat ratusan orang kehilangan tempat tinggal.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) selaku badan pemerintahan melakukan gerak cepat upaya tanggap bencana dengan memberikan bantuan kepada korban gempa yang terjadi pada Jumat (15/1/2021) pukul 2.30 WITA di Sulawesi Barat.
“KKP turut berduka atas kejadian yang menimpa saudara kita di Sulawesi Barat, khususnya warga di Kabupaten Majene dan Kota Mamuju atas bencana alam gempa yang terjadi Jumat lalu,” ucap Antam Novambar, Sekretaris Jenderal KKP (18/1/2021) di Jakarta.
Antam juga menyampaikan bahwa Tim Quick Response KKP telah melakukan penggalangan bantuan dengan Posko Induk di Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan (BBKIPM) Makassar.
Tim KKP lainnya yang turut bergabung dalam aksi tanggap bencana tersebut juga berasal dari Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL), Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Makassar, serta BPBAP Takalar sebagai bentuk kerjasama tim dan kepedulian KKP kepada korban bencana alam.
Guna memudahkan koordinasi penggalangan, pertanggungjawaban hasil penggalangan serta penyaluran donasi, semua bantuan yang dilakukan oleh unit-unit kerja di bawah KKP dikumpulkan ke Posko Induk (BBKIPM Makassar).
“KKP sangat peduli dan mengusahakan bantuan sejak Jumat lalu dan Hari Minggu kemaren penyaluran bantuan sembako fase 1 sudah berhasil dilakukan dengan berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan akan segera didistribusikan kepada para korban bencana,” ucap Antam menambahkan.
Dalam beberapa hari ke depan KKP melalui Tim Quick Response Posko Induk Bantuan BBKIPM Makassar akan terus menyuarakan dan memaksimalkan penggalangan donasi.
Selain itu, KKP juga akan selalu berkomunikasi dengan instansi-instansi terkait dan relawan yang berada di lokasi sehingga nantinya bantuan yang diserahkan bisa maksimal dan tepat sasaran.
Sejauh ini pangkalan PSDKP Bitung yang wilayah kerjanya meliputi Mamuju telah melaksanakan aksi ikut bergabung dengan posko induk KKP dan melakukan penggalangan donasi dari pegawai lingkup Pangkalan, Satuan Pengawasan, dan Wilayah Kerja PSDKP dan telah menyalurkan bantuan secara langsung.
Selain itu, KKP juga telah menurunkan personil untuk berangkat dari Palu membawa logistik dan donasi yang terkumpul serta mempersiapkan 1 unit Kapal Hiu ke Makassar untuk mendukung penyaluran bantuan dan membawa logistik yang terkumpul dari Makassar ke wilayah Mamuju.
Gempa berkekuatan 6,2 magnitudo di Kabupaten Majene dan Kota Mamuju di Sulawesi Barat pada Jumat (15/1/2021) mengakibatkan banyak kerusakan infrastruktur dan juga korban jiwa.
Kantor PSDKP KKP Mamuju sendiri mengalami retak pada bagian pagar, namun hari ini tetap dapat digunakan untuk melakukan aktifitas pelayanan seperti biasa.
Kantor BKIPM Mamuju juga terdampak gempa, pagar kantor roboh serta sebagian alat laboratorium mengalami kerusakan dan tidak dapat digunakan. Namun BKIPM Mamuju tetap dapat melakukan pengawasan dan pelayanan di Bandara Tampa Padang Mamuju.
Selain itu, pada hari Minggu (17/01/2021), Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone (Politeknik KP) KKP telah memberangkatkan Tim Relawan yang terdiri dari Dosen, Tenaga Pendidik, Taruna (yang mendapatkan ijin dari orang tua) dan Alumni ke lokasi bencana guna membantu korban gempa bumi dengan membawa bantuan logistik dan obat-obatan.
Tim tersebut rencananya akan menuju pengungsian di Majene dan Malunda untuk mendirikan posko/dapur induk.(*/cr1)
Sumber : kkp.go.id