oleh

SEKDA SULTRA IKUTI RAPAT KOORDINASI PENGENDALIAN INFLASI DAERAH SECARA VIRTUAL

Sin.co.id-Kendari (PPID Utama Sultra), Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), secara rutin mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi di daerah yang setiap minggunya melalui Zoom Meeting yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Mendagri RI) dilaksanakan di Aula Merah Putih Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sultra (Selasa, 6 Juni 2023).

Rakor secara virtual yang dilaksanakan serempak diseluruh Indonesia dipimpin Kemendagri RI Tito Karnavian, dihadiri sejumlah pejabat diantaranya Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Puji Ismartini, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan I Gusti Ketut Astawa, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Isy Karim, Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat dari Kementerian Pertanian Andi Muhammad Idil Fitri, Jamdatun Febry Trianto, Staf Ahli Panglima TNI Bidang Ekonomi dan Keuangan Brigjen TNI Eko Nur Santo, Satgas Pangan Polri, dan para Kepala Daerah seluruh Indonesia, Para Forkopimda seluruh Indonesia, serta semua Stekholder yang terkait pengendalian inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
Turut hadir dari Jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara yakni Sekda Sultra Asrun Lio, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Yuni Nurmalawati, Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Sultra Muh Faizal, Perwakilan BI, Kadis Distanak, Kadis Koperasi dan UMKM, Kadin serta beberapa Pejabat terkait.
Dalam sambutannya, Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian menyampaikan, Berdasarkan dari rilis Badan Pusat Statistik bahwa pada Mei 2023 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 4,00 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,84. dan Tingkat inflasi month to month (m-to-m) Mei 2023 sebesar 0,09 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Mei 2023 sebesar 1,10 persen serta Tingkat inflasi y-on-y komponen inti Mei 2023 sebesar 2,66 persen, inflasi m-to-m sebesar 0,06 persen, dan inflasi y-to-d sebesar 0,94 persen.
Paparan Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Puji Ismartini, mengatakan bahwa pada bulan mei 2023 terjadi inflasi sebesar 0,09 persen secara bulan ke bulan ini terjadi karna adanya kenaikan indeks harga konsumen, jadi secara nasional kita BPS menghitung harga konsumen dan secara mingguan kita menghitung indeks perkembangan harga, jadi ada kenaikan indeks harga konsumen dari 114,74 pada april 2023 menjadi 114,84 pada Mei 2023 Karna indeks harga konsumen naik dan terjadi inflasi sebesar 0,09 persen.
Lanjut, untuk inflasi tahun ke tahun bahwa inflasi tahunan untuk mei 2023 adalah sebesar 4.00 persen atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen dari 110,42 pada april 2023 menjadi 114,84 pada Mei 2023.
Paparan Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan I Gusti Ketut Astawa mengatakan bahwa ada 4 komoditas yang perlu kita perhatikan harganya relatif tinggi diatas 20 persen yaitu jangung, garam konsumsi,beras medium diwilayah Papua dan telur ayam ras.
Lebih lanjut, ada 3 arahan Presiden untuk antisipasi ancaman krisis pangan yakni:
Pertama, peningkatan produksi komoditas pangan besar-besaran dan harus disesuaikan dengan karakter masing-masing daerah;
Kedua, Pastikan Offtaker yang akan menampung hasil produksi tersebut;
Ketiga, Harus ada perencanaan (grand plan) yang baik hingga tahap pendistribusian komoditas pangan sehingga stok tidak menumpuk atau kualitasnya menurun.
Selanjutnya Paparan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Isy Karim, mengatakan bahwa komoditas minyak goreng pada bulan mei 2023 (M-to-M) tidak memberikan andil/sumbangan inflasi. Sedangkan secara (Y-on-Y) komoditas minyak goreng mengalami deflasi -0,19 persen sedangkan rata-rata harga minyak goreng bulanan periode Mei 2023 dibandingkan bulan April yakni minyak curah harga rata-rata nasional Rp 14.917/liter mengalami kenaikan dibandingkan bulan lalu sebesar 0,20 persen kemudian untuk minyakkita atau minyak goreng kemasan mengalami penurunan dibandingkan bulan lalu di bulan mei rata-rata Rp 15.045/liter turun 0,03 persen dan kemasan Premium harganya dibulan mei terpantau rata-rata Rp 20.905/liter mengalami penurunan sekitar 0,04 persen.
Sementara itu, Asisten II Sultra Yuni Nurmalawati, mengukapkan bahwa pada saat ini di Sultra inflasi terjaga dengan baik begitupun data yang masuk mengenai inflasi di Sulawesi Tenggara, berdasarkan inflasi di dua kota yakni Kota Kendari dan Kota Bau-bau juga masih dalam posisi terkendali walaupun kita melihat inflasi gabungan dua kota secara Y-on-Y ada sedikit 4,80 persen masih lebih tinggi dari inflasi nasional. (rls)
Baca Juga  Pelaksanaan Kegiatan Apel Siaga TPK Nusantara Bergerak

News Feed