BATANG – Ratusan pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Batang menerima vaksinasi Covid-19. Program vaksinasi terhadap pelajar dikebut untuk memenuhi syarat penyelenggaraan kembali program pembelajaran tatap muka (PTM).
Kepala MAN Batang, AM Alwi menyampaikan, pemberian vaksinasi tersebut bekerja sama dengan Kodim 0736/Batang dan Dinas Kesehatan, Batang.
“Rencana hari ini 730 (orang) pelajar dari kelas X-XII divaksinasi dosis pertama dan diupayakan selesai dalam satu waktu,” ungkapnya di MAN Kabupaten Batang, Rabu (18/8/2021).
Ia menegaskan, vaksinasi ini difokuskan pada anak didik, sedangkan para guru dan tenaga kependidikan telah divaksinasi beberapa waktu lalu.
“Semoga setelah divaksinasi imunitas keluarga besar MAN Batang semakin baik. Dan pemerintah bisa memberi lampu hijau untuk PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas) segera terlaksana,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Klinik Pratama Kartika 36 Batang, Peltu Asmuni menerangkan, pihaknya menyiapkan ratusan vial vaksin Covid-19 sesuai perintah dari Dandim 0736/Batang.
“Untuk anak SMA kami sudah menyiapkan 252 vial, kalau ada kekurangan akan segera ajukan lagi ke komando atas untuk memenuhi target,” tegasnya.
Salah satu siswi Eka Oktavianawati mengutarakan, walau sempat tegang, namun dirinya telah divaksin Covid-19 dosis pertama.
“Senang sudah divaksin, semoga bisa tatap muka pembelajarannya, karena sudah lama daring, kurang maksimal hasilnya,” pintanya.
Beberapa hari sebelumnya, vaksinasi bagi pelajar juga diselenggarakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Warungasem, Batang.
Kepala SMK Negeri 1 Warungasem, Catur Puji Raharjo, menyatakan, pihaknya berharap vaksinasi dapat membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) di lingkungan institusi yang dipimpinnya.
“Sesuai harapan kami bahwa vaksinasi pelajar bisa segera kami lakukan sebagi persiapan pelaksanaan PTM kembali di PPKM level 3 ini. Tentu ini atas kerjasama dengan Kodim 0736 dan Dinkes Batang, agar terbentuk herd immunity di sekolah,” bebernya, usai kegiatan vaksinasi di sekolahnya, Senin (16/8/2021).
Ditambahkan, nantinya PTM akan dilakukan secara bergilir dengan memprioritaskan pada mata pelajaran produktif alias praktikum.
“Karena kami SMK jadi praktik yang utama dan ini yang dikehendaki siswa, jadi PTM hanya mata pelajaran produktif pola gantian 25 persen, untuk mata pelajaran umum tetap daring,” tandasnya. (*/cr1)
Sumber: aceh.siberindo.co